[Kumpulan Puisi] "Sebagian Asa"

"Alumni Hati" Aku teringat pada kisah lama, Pada masa kita bersua, Mencecap madunya cinta, Tanpa peduli sengatan kecewa. Tangis rindu pernah menemani malamku, Simpul senyum tersemat manis di sanubariku, Derai tawa pernah jua jadi pelipur piluku. Ah... Begitu indahnya merangkai asa, Secuil rasa minat berganti menjadi ingin mengikat, Sepenggal kisah, menggelar rasa ingin melindungi. Semudah itu kita jatuh cinta, Bukan karena pandangan pertama, Tapi karna terbiasa bersama. Cinta bergelora membakar jiwa, Meletup bersama buih asmara, Merambat, mengakar pada dataran jiwa, Bersemi, mekar kuncup di ingatan sukma. Ah indahnya cerita kita... Tapi sayang, Kelopak bunga mulai layu, Satu-persatu gugur tanpa sebab, Hingga habis tak bersisa, Meninggalkan tangkai mati tanpa upaya. Ah sudahlaah... Lembar kisah kita telah berakhir, Tertutup debu masa demi masa, Meninggalkan sekelumit kepingan kenangan yang tersisa.

"Mencintaimu dengan Caraku" Bagiku, kamu adalah rindu, Kan pergi bila kau telah jemu. Sedangkan aku yang hanya bisa menjadi tamu, Yang menatapmu pergi menjauh dari tangkapan netraku. Mencintaimu mungkin hal terlancang yang kulakukan Sedangkan aku tak punya hak,  Walau hanya sekedar menampilkan siluetmu dalam pikiran. Siapa aku? Aku hanya mencintaimu dengan caraku. Dengan caraku yang sederhana. Yang kuharap mampu mendatangkan cintamu,  Walau hanya sekedar di alam mimpi pun kumeragu. Aku tak tahu, cintaku mengapa tak berjeda. Begitu kuat, hingga membuatku sekarat. Dan aku tak menyesal mencintaimu tanpa syarat. Kecewa? Aku tak lagi merasa kecewa. Kecewa itu hanya sekedar cinta pada logika, Sedangkan aku mencintaimu dengan jiwa dan raga. Dengarlah , Aku tak lagi merasa kecewa. Meski aku tak ubah layaknya abu, Yang patuh kepada angin yang membuatku terbang mengangkasa Lalu jatuh ke muara rindu bertabur pilu. Tak m